Upacara Adat Di 34 Provinsi Di Indonesia – Pengertian, Unsur, Tujuan & Pola
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak dapat lepas dari kultur budaya selaku karakter jati diri penduduk , mirip adanya upacara budbahasa di setiap kawasan.
Seperti halnya aturan etika yang timbul dan berkembang dalam lingkungan kehidupan sosial, upacara budpekerti juga timbul dan meningkat selaku aktivitas yang disepakati oleh sekelompok orang (masyarakat) dengan tujuan yang serupa berhubungan dengan tradisi budbahasa budaya.
Beberapa contoh upacara adab yang ada di Indonesia, antara lain upacara Sekaten di Jogja, Ngaben di Bali, Tabuik di Sumatera barat, serta Tiwah di Kalimantan Tengah.
Pengertian Upacara Adat
Secara etimologi upacara budbahasa berisikan ungkapan, yakni upacara dan budbahasa. Upacara yaitu serangkaian aktivitas yang dikerjakan oleh sekelompok orang yang memiliki aturan tertentu sesuai dengan tujuan. Sedangkan adat adalah wujud idiil (budbahasa tata kelakukan) dari kebudayaan yang berfungsi sebagai pengaturan tingkah laris (Koentjaraningrat, 2010).

Adat ialah kebiasaan bebuyutan sekelompok masyarakat menurut nilai budaya lingkungannya. Kebiasaan ini bersangkutan dengan hal-hal yang bersifat magis religius dari kehidupan penduduk asli mencakup kebudayaan, norma serta aturan-hukum yang berkaitan satu sama lain dan kemudian menjadi suatu tata cara atau aturan tradisional.
Unsur-Unsur
Menurut Koentjaraningrat, terdapat beberapa komponen dalam prosesi pelaksanaan upacara etika, antara lain:
a. Lokasi Upacara
Tempat untuk melaksanakan upacara etika umumnya adalah lokasi yang dianggap kramat atau sakral oleh masyarakat setempat, sehingga tidak setiap orang dapat berkunjung ke tempat tersebut. Lokasinya cuma dapat dikunjungi oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan, mirip orang-orang yang terlibat dalam pelaksanaan upacara budpekerti.
b. Waktu Pelaksanaan
Tradisi upacara ini dilakukan pada waktu-waktu tertentu. Penghitungan waktu didasarkan pada janji secara turun temurun, contohnya di kawasan Jawa Tengah jadwal upacara budbahasa berpatokan kepada kalender Jawa. Selain itu, upacara budbahasa juga dapat dilakukan pada kala-periode tertentu, mirip masa panen sebagai wujud rasa syukur.
c. Benda dan Peralatan Upacara
Dalam melakukan tradisi upacara etika, lazimnya masyarakat menenteng benda-benda atau standar seperti sesaji sebagai bentuk seserahan terhadap doktrin yang dipegang.
d. Orang-orang yang Terlibat
Masyarakat yang terlibat dalam pelaksanaan tradisi upacara meliputi pemimpin prosesi upacara dan beberapa orang yang paham dan mengetahui ritual yang dijalaninya.
Fungsi dan Tujuan Upacara Adat
Tujuan dari diadakannya upacara adat salah satunya yaitu untuk keselamatan diri, keluarga serta penduduk dalam sebuah lingkungan sosial. Menurut Notosudirjo 1990, fungsi sosial upacara akhlak dapat dilihat pada kehidupan sosial masyarakat, yakni adanya pengendalian sosial, sosial media, norma sosial dan pengelompokan sosial.
Pendapat lain mengenai tujuan upacara budpekerti juga dijelaskan seorang antropologi agama bernama Clifford Heerts (Hambalai, 2007), ialah upacara dengan metode simbol berfungsi sebagain pengintegrasian antara etos dan pandangan hidup. Etos ialah metode nilai budaya, sedangkan pandangan hidup yakni konsepsi warga penduduk terhadap dirinya, alam sekitar dan segala sesuatu yang ada pada lingkungan sekitarnya.
Upacara Adat Sedekah Bumi
Salah satu bentu tradisi upacara budbahasa yang banyak dikerjakan di Indonesia yakni Sedekah Bumi. Sedekah bumi adalah upacara atau aktivitas yang bermaksud untuk mengingat Sang Pencipta karena telah memperlihatkan rahmat terhadap manusia, khususnya terhadap keluarga petani yang hidupnya bergantung pada hasil bumi pertanian.

Masyarakat yang melaksanakan sedekah bumi lazimnya percaya bahwa dengan melakukan selamatan, maka Tuhan akan menambahkan kenikmatan secra berkesinambungan. Mereka meyakini Tuhan akan memberikan hasil panen bertambah dan menghilangkan era paceklik.
Cara untuk melaksanakan sedekah bumi sangat sederhana, lazimnya dilaksanakan dengan pawai karnaval atau semacam “pamer” hasil bumi keliling desa, mirip mengarak ketela pohon, mangga, jagung, padi, dan sebagainya tergantung hasil bumi yang melimpah di tempat tersebut.
Upacara Adat di Indonesia
Masing-masing provinsi di Nusantara memiliki tradisi adab yang berlawanan-beda. Berikut ini adalah daftar contoh upacara adab di seluruh Indonesia, ialah:
1. Nanggroe Aceh Darussalam
Peusijuk yakni salah satu tradisi leluhur masyarakat Aceh sebagai wujud rasa syukur atas anugerah yang sudah diberikan oleh Allah SWT. Upacara adab ini biasa dikerjakan saat acara ijab kabul, kelahiran, naik haji, menempati rumah gres, dan lain-lain.
2. Sumatera Utara
Tradisi Mangokkal Holi ialah ritual mengambil tulang belulang leluhur warga dari dalam pemakaman. Selanjutnya, tulang belulang tersebut akan ditempatkan di dalam peti dan disimpan dalam suatu bangunan tugu khusus.
3. Sumatera Barat
Perayaan Tabuik ialah tradisi penduduk Pariaman, Sumatera Barat untuk memperingati meninggalnya cucu Nabi Muhammad yang berjulukan Hasan dan Husein.
4. Riau
Balimau Kasai ialah upacara adat tradisional masyarakat Kampar di Provinsi Riau. Tradisi ini dilaksanakan untuk menyambut bulan suci bulan ampunan. Balimau memiliki makna mandi dengan memakai air yang diaduk jeruk limau.
5. Kepulauan Riau
Tepuk Tepung Tawar ialah prosesi adab yang bermaksud untuk menunjukkan berkah demi mencapai keamanan dan kemakmuran, meniadakan sial dan sedih nestapa orang menjalani Tepuk Tepung Tawar.
6. Kepulauan Bangka Belitung
Perang Ketupat adalah program akhlak yang dijalankan di pulau Bangka. Upacara ini diselenggarakan setiap 1 Muharam / Tahun Baru Islam di Pantai Tempilang, Kabupaten Bangka Barat.
7. Jambi
Upacara Besale ialah kegiatan pengobatan tradisional untuk membersihkan atau menghalau roh jahat yang dianggap menjadi sumber penyakit warga suku Anak Dalam.
8. Sumatera Selatan
Sedekah Rame adalah salah satu upacara tradisional yang dilaksanakan oleh suku Lahat. Upacara akhlak ini digelar oleh para petani berkaitan dengan acara pertanian, mirip penyiangan sawah, pembibitan, penanaman sampai masa panen.
9. Bengkulu
Upacara Adat Bakar Gunung Api ialah tradisi menyusun batok kelapa sampai membentuk gunungan kemudian membakarnya. Tradisi ini dikerjakan oleh Suku Serawak selaku wujud rasa syukur kepada Tuhan sekaligus mendoakan arwah keluarga semoga tentram di darul baka.
10. Lampung
Upacara Ngebabali dilaksanakan dikala warga hendak membuka huma atau perladangan gres, membersihkan lahan sebelum penanaman, sebelum mendirikan rumah gres serta membersihkan daerah angker yang dianggap memiliki aura mistik.
11. DKI Jakarta
Upacara Mapas dilaksanakan oleh penduduk Betawi jika ada seorang ibu yang baru melahirkan. Pada upacara ini, ibu yang baru melahirkan diharuskan mengkonsumsi “sayur papasan” yang berisi aneka macam macam sayur mayur. Tujuannya yakni semoga ibu dan bayi yang baru dilahirkannya senantiasa sehat.
12. Jawa Barat
Sisingaan ialah tradisi mengarak anak sehari sebelum dikhitan dengan menggunakan tandu berupa singa. Upacara adat ini banyak dilakukan oleh penduduk Subang.
13. Banten
Seren Raun yakni upacara tradisional sebagai wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala hasil pertanian selama satu tahun. Selain itu, pelaksanaan tradisi ini juga menjadi keinginan bagi warga semoga hasil pertanian berkembangpada tahun selanjutnya.
14. Jawa Tengah
Upacara Ruwatan ialah tradisi Jawa yang dilakukan dengan cara meruwat atau menyucikan seseorang dari segala kesialan, nasib jelek, serta menunjukkan keamanan dalam menjalani hidup. Upacara adab ini menjadi salah satu tradisi penduduk Dieng.
15. Yogyakarta
Upacara Sekaten yakni upacara budbahasa yang dilakukan warga Yogyakarta untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW pada setiap tanggal 5 bulan Jawa – Mulud (Rabiul Awal – Tahun Hijriah) di alun-alun utara Surakarta dan Yogyakarta. Upacara ini mempunyai sejarah unik, alasannya menjadi cara Sultan Hamengkubuwono I, Pendiri Keraton Yogyakarta untuk memanggil masyarakat semoga memeluk agama Islam.
16. Jawa Timur
Upacara Kasada merupakan peringatan adab Suku Tengger di Jawa Timur yang digelar setiap hari ke-14 pada bulan Kasada menurut penanggalan Jawa. Suku Tengger melaksanakan aktivitas melempar aneka sesajen seperti sayuran, buah-buahan, hasil ternak bahkan uang ke kawah Gunung Bromo
17. Bali
Ngaben yakni upacara adab dengan melaksanakan kremasi atau pembakaran mayat di Bali. Tradisi Ngaben ialah ritual yang dikerjakan untuk mengirim jenazah menuju kehidupan mendatang.
18. Nusa Tenggara Barat
Upacara U’a Pua ialah tradisi yang berkaitan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Upacara etika ini diadakan selama tujuh hari berturut-turut dengan memperlihatkan atraksi-atraksi yang dibawakan oleh penduduk Mbojo dari Bima. Kegiatan ini diawali dengan pawai dari istana Bima yang diikuti oleh seluruh penduduk istana, penari, dan kelompok kesenian.
19. Nusa Tenggara Timur
Pesta Adat Reba merupakan tradisi kebudayaan penduduk Nusa Tenggara Timur. Upacara budpekerti ini diselenggarakan untuk menyambut pergeseran tahun. Salah satu ciri khas dari ekspo budaya ini adalah memakan ubi gotong royong dengan iringan musik dan tarian adat Besa Uwi dari suku Bena.
20. Kalimantan Barat
Naik Dango ialah kegiatan tahunan yang diadakan penduduk Dayak di Kalimantan Barat secara rutin. Tradisi adab ini menjadi istilah rasa syukur kepada Nek Jubata (sang pencipta) atas panen padi yang diperoleh. Selain itu, upacara adab ini juga dimaksudkan untuk memohon kepada Nek Jubata supaya hasil panen tahun depan meningkat, serta memohon penduduk terhindar dari tragedi dan malapetaka.
21. Kalimantan Tengah
Uluh Matei yakni upacara sakral untuk mengantarkan jiwa atau roh manusia yang telah meninggal menuju Lewu Tatau Dia Rumpang Tulang, Rundung Raja Dia Kamalesu Uhate, Lewu Tatau Habaras Bulau, Habusung Hintan, Hakarangan Lamiang atau Lewu Liau yang berada di langit ke tujuh.
22. Kalimantan Selatan
Aruh Baharin merupakan upacara budbahasa yang dikerjakan sehabis trend panen padi final. Upacara tradisional ini digelar oleh masyarakat Suku Dayak Dusun Halong yang berada di Desa Kapul, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan.
23. Kalimantan Timur
Upacara Dahau adalah prosesi perlindungan nama anak dari keturunan darah biru atau orang terpandang yang mempunyai kesanggupan menyelenggarakan upacara ini. Upacara Dahau berjalan selama 1 bulan dan berisi acara ritual-ritual adat.
24. Kalimantan Utara
Nyadar ialah budbahasa tradisi masyarakat petani garam Desa Pinggir Papas. Nyadar dilakukan di sekitar lokasi makam leluhur yang disebut asta atau oleh masyarakat sekitar lebih diketahui dengan nama Bujuk Gubang.
25. Sulawesi Utara
Upacara Mekikuwa yakni upacara budpekerti yang digelar oleh suku Minahasa di Manado. Mekiwuka ialah ritual istilah rasa syukur atas pemeliharaan Tuhan pada tahun yang lalu dan wujud permintaan terhadap Tuhan agar menemukan rezeki pada tahun mendatang.
26. Gorontalo
Upacara Momondho memiliki makna legalisasi kedua mempelai siap untuk menikah. Biasanya upacara Momondho digelar 40 hari sebelum hari ijab kabul. Tradisi dalam upacara ini calon pengantin akan diberikan petuah-petuah sebagai bekal berumah tangga.
27. Sulawesi Tengah
Ritual Mora’akeke ialah tradisi akhlak Sulawesi Tengah yang bermaksud untuk memohon terhadap Tuhan supaya meminimalisir sinar matahari yang menjadikan kemarau panjang, sekaligus memperbesar deras aliran air Sungai Vuno yang sudah mengering.
28. Sulawesi Tenggara
Upacara Adat Posuo ialah upacara tradisional yang dilakukan oleh penduduk Buton, Sulawesi Tenggara. Upacara ini dijalankan jika seorang wanita sudah berganti statusnya dari labuabua atau gadis remaja menuju kalambe atau gadis remaja dalam Bahasa Buton. Tradisi Posuo digelar untuk menguji kesucian seorang wanita.
29. Sulawesi Selatan
Mappalili merupakan acara upacara untuk memulai animo tanam padi di sawah. Ritual ini dilaksanakan oleh pendeta-pendeta Bugis Kuno yang diketahui dengan julukan bissu. Komunitas bissu yang melaksanakan tradisi adat ini antara lain di tempat Pangkep, Bone, Soppeng, dan Wajo.
30. Sulawesi Barat
Tradisi Sayyang Pattu’du atau “kuda menari” merupakan aktivitas syukuran untuk belum dewasa yang berhasil khatam Quran sebanyak 30 juz. Syukuran dilakukan dalam bentuk arakan atau karnaval keliling kampung dengan menaik kuda yang diiringi tarian budpekerti dan lantunan musik tradisional lokal.
31. Maluku
Pukul Sapu ialah tradisi akhlak yang dikerjakan masyarakat Desa Mamala, Ambon. Tradisi ini digelar setiap 7 Syawal atau sepekan sehabis hari raya Idul Fitri oleh para lelaki dengan bertelanjang dada dan memakai celana pendek serta ikat kepala.
32. Maluku Utara
Tradisi Abdau adalah tradisi rakyat Negeri Tulehu untuk menyambut Idul Adha. Dalam upacara adab ini, penduduk mengirimkan binatang kurban untuk dibagikan terhadap yang membutuhkan. Kegiatan tahunan ini diperlukan mampu mempererat korelasi antarwarga Maluku yang pernah renggang balasan konflik.
33. Papua
Pesta Bakar Batu adalah upacara adab Papua yang terdiri dari tiga tahap, ialah tahap antisipasi, bakar babi, dan makan bantu-membantu.
34. Papua Barat
Dalam tradisi Di suku Marin, Kabupaten Merauke, terdapat upacara Tanam Sasi. Upacara ini adalah bab dari rangkaian upacara adab kematian. Sasi (sejenis kayu) ditanam 40 hari sesudah ajal seseorang dan lalu dicabut kembali sesudah 1.000 hari.
Daftar Upacara Adat Seluruh Nusantara
Selain 34 tradisi upacara yang telah dijelaskan diatas, berikut ini adalah daftar lengkap tradisi akhlak istiadat yang ada diseluruh Indonesia, antara lain:
No | Upacara Adat | No | Upacara Adat |
1 | Aesan gede | 39 | Miya |
2 | Aruh Baharin | 40 | Molalunga |
3 | Baayun Mulud | 41 | Nadran |
4 | Bakatik | 42 | Nelu Bulanin |
5 | Barong ider bumi | 43 | Ngabungbang Batulawang |
6 | Basapa | 44 | Ngalungsur Pusaka |
7 | Batagak pangulu | 45 | Ngangget Don Bingin |
8 | Batombe | 46 | Ngarot |
9 | Begawi | 47 | Ngasek Pare |
10 | Buang jung | 48 | Ngayah |
11 | Buntang | 49 | Ngekak Sangger |
12 | Ceprotan | 50 | Nyadar |
13 | Dandan kali | 51 | Nyalin |
14 | Etu | 52 | Nyangahatn |
15 | Famatö Harimao | 53 | Nyeser |
16 | Ganti Sirap | 54 | Pakandei |
17 | Gerep Rugha Manuk | 55 | Pangsi |
18 | Gurut uma | 56 | Pattaungeng |
19 | Horja Bius | 57 | Pekasiwia |
20 | Huda-Huda | 58 | Pernikahan etika Batak Toba |
21 | Jamasan Pusaka Tombak Kanjeng Kyai Upas | 59 | Petik bahari |
22 | Katiana | 60 | Rebo Kasan |
23 | Katoba | 61 | Ritual Ma’nene |
24 | Kebhu | 62 | Robo-robo |
25 | Kebo-Keboan | 63 | Sekaten |
26 | Kedurai agung | 64 | Seren taun |
27 | Labuhan Alit Keraton Yogyakarta | 65 | Tanam Sasi |
28 | Larung Sesaji Labuh Bumi | 66 | Tepuk tepung tawar |
29 | Macceratasi | 67 | Tetaken |
30 | Mallassuang Manu | 68 | Tonggo Raja |
31 | Mandi kasai | 69 | Tradisi kamomoose |
32 | Mangalua | 70 | Upacara Adat di Kampung Naga |
33 | Manulangi Natuatua | 71 | Upacara Adat Ketanan |
34 | Mapasilaga tedong | 72 | Upacara Hajat Sasih |
35 | Mappacci | 73 | Upacara labuh saji |
36 | Mappanretasi | 74 | Upah-upah |
37 | Maudu lompoa | 75 | Walima |
38 | Mecaq Undat | 76 | Wulla Poddu |
Comments
Post a Comment